Ad Code

Responsive Advertisement

Warna Warni Pelangi yang Menawan

" Pelangi pelangi.... Alangkah indahmu... Merah Kuning Hijau.. Di langit yang biru...."

Penggalan lagu di atas mungkin tidak asing buat kita. Lagu anak yang berjudul pelangi merupakan salah satu lagu yang cukup populer. Dan fenomena pelangi juga merupakan fenomena alam yang cukup mudah untuk kita jumpai dan biasanya dapat kita temui setelah hujan turun. Lalu, cukupkah kita hanya menikmati indahnya pelangi? Jawabannya tentu saja tidak... Tuhan menciptakan pelangi tentu ada maksudnya, yaitu agar kita belajar. 

Baiklah, pada artikel ini saya akan mencoba berbagi mengenai pelangi. Banyak pertanyaan yang dapat kita temukan seputar pelangi. Bagaimana pelangi dapat terbentuk? Mengapa pelangi terbentuk setelah turun hujan? Mengapa urutan pelangi selalu dari merah, seperti lagu diatas? dll ...

Proses Terbentuknya Pelangi

Pelangi adalah salah satu fenomena alam yang disebabkan oleh adanya peristiwa optik yaitu dispersi cahaya (penguraian cahaya). Adanya pelangi ini memberikan bukti bahwa cahaya putih (polikromatis) terdiri dari beberapa spektrum cahaya monokromatis yang memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda, hal ini terkait dengan warna yang berbeda-beda pula. Seperti kita ketahui bersama spektrum warna penyusun cahaya putih adalah merah, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. 

Bagaimanakah bentuk pelangi yang kita lihat? Tentu kita tahu jawabannya, yaitu setengah lingkaran. Bentuk pelangi yang setengah lingkaran tersebut diakibatkan karena kumpulan tetesan air di atmosfer yang dapat menyebabkan dispersi dari cahaya matahari. Dalam hal ini, tetesan air berlaku seperti prisma. Cahaya matahari mengalami dua kali proses pembiasan, dan satu kali pemantulan sempurna di dalam butir-butir air.Sebagaimana kita tahu, proses pembiasan pada cahaya polikromatik dapat menyebabkan cahaya tersebut terurai atau terdispersi. Dalam kasus ini, sudut dispersi yang terjadi adalah antara 40-42 derajat relatif terhadap cahaya datang. Dengan sudut dispersi yang sebesar itu, maka kita pengamat dari tanah dapat melihat pelangi dengan bentuk setengah lingkaran. Perhatikan gambar berikut:



Besarnya sudut dispersi untuk warna merah adalah 42 derajat sedangkan untuk warna ungu atau biru adalah sekitar 40 derajat relatif terhadap cahaya datang. Perbedaan nilai sudut dispersi inilah yang menyebabkan warna merah pada pelangi selalu di bagian atas, sedangkan warna ungu pada pelangi selalu di bagian bawah. Pelangi dapat dilihat jika posisi pengamat membelakangi matahari, atau pengamat berada di antara pelangi dan matahari.
Perhatikan gambar di bawah ini
Pelangi tidak hanya terjadi setelah hujan saja. Pelangi juga terjadi disekitar air terjun, dimana terdapat butiran-butiran air yang berfungsi sebagi medium pendispersi cahaya matahari.

Nah, begitulah cerita sekitar terjadinya pelangi. Melalui pelangi, kita juga dapat belajar fisika.
Reactions

Posting Komentar

0 Komentar